nusakini.com--Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berupaya memperbaiki peringkat Ease of Doing Business (EoDB) atau kemudahan berusaha di Indonesia. Meski saat ini posisi Indonesia naik 15 tingkat dari 106 ke 91, Presiden menargetkan Indonesia dapat berada di posisi 40 besar dunia. 

• Perbaiki Peringkat EODB, Pemerintah Pusatkan Pada Bidang Dengan Ranking Di Atas 100

“Kita memang berhasil naik ranking dan masuk sebagai top reformers. Tapi masih ada beberapa indikator dalam EoDB yang nilainya jauh dari target. Dan itu yang akan menjadi fokus kita,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Rapat Koordinasi Pembahasan EoDB, seperti dikutip melalui laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

Sesuai arahan Presiden, pemerintah akan melakukan perbaikan pada setiap indikator yang menjadi prioritas. Selain itu, setiap Kementerian/Lembaga (K/L) harus segera menyelesaikan permasalahan dan peraturan terkait EoDB. Kemenko Perekonomian akan membentuk Tim EoDB, yang beranggotakan para menteri dan pejabat eselon I/II lintas K/L. “Tugas utamanya mengkoordinasikan penyederhanaan regulasi dan kebijakan sesuai dengan benchmark masing-masing indikator,” kata Darmin. 

Untuk EoDB 2018, pemerintah telah menyelesaikan 36 peraturan yang telah dilakukan pada 2017 dan akan berdampak pada EoDB 2018. Pemerintah Indonesia akan bertemu dengan tim Bank Dunia pada pertengahan bulan ini berkaitan dengan survei EoDB 2018. Pada kesempatan itu, tim Bank Dunia juga akan melakukan verifikasi kepada para responden mereka di Indonesia. (p/ab)